jump to navigation

ARTIS di DPR, Citra atau Penguatan Parlemen? Juni 1, 2009

Posted by komitenasionalindonesia in Politik, Uncategorized.
trackback

Oleh: Girry Gemilang Sobar

Kehadiran artis di parlemen merupakan warna tersendiri bagi performa DPR RI di masa mendatang. Partai Demokrat menyumbang 7 artis yang lolos ke parlemen, ini menepis rumors di masyarakat terhadap PAN yang dianggap sebagai partainya para artis, tapi justru Partai Demokrat lah yang menjadi penyumbang terbesar masuknya artis di parlemen. Bisa dibilang partai tersebut merupakan Partai pendahulu yang memasukan artis kedalam kancah politik, nama-nama seperti Angelina Sondakh, Adji Massaid dan Qomar sudah lebih dahulu duduk di kursi DPR periode 2004-2009.

Angelina Sondakh dan Qomar sebelumnya pernah duduk di komisi X DPR RI (Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian, Perfilman, Kebudayaan, dan Perpustakaan). Meskipun latar belakang keartisannya menjadi modal untuk sebagai keberpihakannya kepada dunia seni, akan tetapi belum mampu memberikan added value terhadap kebijakan-kebijakan terkait dengan dunia seni. Seperti RUU Perfilman yang hampir 8 tahun terkatung-katung di komisi X. Artis pendahulu lainnya, Adji Massaid yang pernah duduk di komisi V (Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan & Kawasan Tertinggal, Badan Meteorologi & Geofisika, dan Badan Sar Nasional), dan secara umum komisi V ini membidangi kebijakan yang terkait dengan pembangunan infrastruktur. Diantaranya dibahas mengenai RUU Penerbangan, RUU Lalu lintas dan Angkutan Jalan, RUU Transportasi, yang juga belum rampung.

Pendatang baru dari kalangan artis seperti Eko Patrio, Primus Yustisio juga turut meramaikan parlemen Indonesia. Beberapa hal yang patut dicatat dari Eko Patrio misalnya, ia akan tetap menjadikan dunia keartisannya sebagai pekerjaan utama, dan anggota DPR RI dijadikannya sebagai sampingan. Sementara Primus Yustisio yang gagal dalam pencalonannya sebagai Wakil Bupati Subang, target keanggotaannya di parlemen adalah untuk memperbaiki jalan di daerah pemilihannya. Sangat memprihatinkan visi dari kedua artis tersebut, pasalnya keanggotaan DPR RI bukanlah tanggungjawab sebagai profesi melainkan tanggungjawab amanah yang diberikan masyarakat mengenai keberpihakannya dalam kebijakan yang pro masyarakat, dan kebijakan yang dibuat pun merupakan kebijakan sektoral yang berskala nasional, bukan dan tidak didasari oleh kebutuhan daerah pemilihannya belaka.

Sepertinya Komisi-komisi seperti Komisi V dan Komisi X merupakan pilihan para legislatif dari kalangan artis. Hal ini juga perlu dipertimbangkan oleh partai politik dalam mendistribusikan caleg terpilih, karena bidang-bidang terkait dengan budaya, pendidikan dan infrastruktur secara umum merupakan salah satu pilar tegaknya negara ini. Meskipun DPR RI kita merupakan lembaga perwakilan yang tengah melakukan pembenahan kinerja dan perilaku para anggotanya, tidak serta merta pembenahan dan pencitraan dilakukan dengan memposisikan orang-orang populer semata.

Caleg dari Kalangan Artis yang lolos ke Senayan*

Caleg Artis

Komentar»

1. asep - Juni 4, 2009

om ….sophan sopian tidak masuk dalam kategori artis ????


Tinggalkan komentar