jump to navigation

SKENARIO AUSTRALIA PRAKARSAI PEMBENTUKAN ASIA PACIFIC UNION Februari 14, 2009

Posted by komitenasionalindonesia in Hubungan Internasional.
add a comment

Oleh Hendrajit*

Tidak jelas apa sebabnya, Australia saat ini sangat bersemangat sekali untuk mendorong terbentuknya Perhimpunan Negara-negara Asia-Pasifik. Untuk sementara yang ada dalam agenda Australia, mereka menamakannya Asia Pacific Union atau APU.

Menurut sumber-sumber penulis di Departemen Luar Negeri dan beberapa kalangan yang dekat dengan lingkaran pengambilan keputusan di kementerian perdagangan, gagasan pembentukan APU inilah yang akan menjadi isu utama dalam konferensi Indonesia-Australia, yang menurut rencana akan diselenggarakan di Sidney pada tanggal 18 sampai dengan 21 Februari 2009 mendatang. (lebih…)

BERAPA LAGI ONGKOS DEMOKRASI YANG DIKELUARKAN? Februari 11, 2009

Posted by komitenasionalindonesia in Politik.
add a comment

Oleh: Giat Wahyudi

Begawan konstitusi Sri Soemantri berpendapat, perubahan UUD 1945 harus menjangkau keperluan jangka panjang dan kepentingan nasional. Tapi, apa yang terjadi? Seperti ditengarai Mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Daoed Yoesoef, sebagai bangsa kita telah terjangkit miopia temporal, sehinga kurang mampu melihat permasalahan yang dihadapi dalam perspektif jangka panjang. Tak pelak, sebagai bangsa kita menjadi sangat pragmatis, terbelenggu kepentingan sesaat dan mengabaikan hari esok.

Mengedapankan kepentingan nasional berarti mengusung kebersamaan, bergotong royong, holopis kuntul baris. Agar tak satu pun warga bangsa dan atawa kelompok (tertentu)  tertinggal, apalagi menjadi korban dalam dinamika kehidupan nasional. Akan halnya proses demokrasi, rakyat bukan komoditi politik yang layak dimobilisir untuk kepentingan elit tertentu, setelah itu dibiarkan hidup dalam garis kemiskinan. (lebih…)

INDONESIA DAN WAJAH GANDA GLOBALISASI PENDIDIKAN Februari 5, 2009

Posted by komitenasionalindonesia in Pendidikan.
add a comment

Oleh : Ubedilah Badrun

Kajian globalisasi sesungguhnya merupakan kajian klasik yang sejak era tahun ’80-an menjadi perbincangan publik internasional. Komunitas ilmuwan terbelah dalam menyikapi globalisasi. Sebagian menyikapi globalisasi secara positif, golongan ini kemudian disebut komunitas pro-globalisasi. Sebagian yang lain menyikapi globalisasi secara negatif, golongan ini kemudian disebut komunitas anti-globalisasi atau mereka lebih suka menyebut dirinya gerakan keadilan global.

Bagi komunitas pro-globalisasi, globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif (comparative advantage) yang dicetuskan oleh David Ricardo dalam buku Principles of Political Economy and Taxation (David Ricardo,1817). Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya. Oleh karena itu tiap negara harus memproduksi barang yang memiliki kelebihan dalam faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, teknologi dan sebagainya. (lebih…)